Saturday, December 8, 2018

Naskah Drama Keong Mas Untuk 10 Orang Bahasa Indonesia


KEONG MAS



Pemeran Kelompok 4

1. Nurul Fauziyah sebagai Narator

2. Rika Widiana sebagai Galuh Ajeng

3. Desi Marwanti sebagai Candra Kirana

4. Azhar Haris Nasution sebagai King Daha

5. Elynda Endah Kartika sebagai Queen Dewi Sekar

6. Rina Rihadatul Anisah sebagai Queen Kahuripan & Old Man

7. Ida Puji Lestari sebagai Prince Inu Kertapati

8. Nindicka Nurul Fadhilah sebagai The Wizard

9. Annisa Rahman sebagai Mbok Rondo

10. Uswatun Hasanah sebagai Empress Kahuripan & Prince Inu’s Bodyguard





ADEGAN 1



(Pada suatu ketika, di Kerajaan Daha, hiduplah seorang raja dan ratu dengan dua putri mereka yang sangat cantik. Mereka bernama Galuh Ajeng dan Candra Kirana. Berita tentang kecantikan mereka telah menyebar ke berbagai negeri. Walaupun demikian, perhatian yang diberikan ratu kepada Candra Kirana sangat berbeda dibandingkan perhatian ratu kepada Galuh Ajeng.

Suatu hari, datanglah seorang pangeran mahkota gagah dan tampan bernama Raden inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan. Tujuan kedatangannya adalah untuk melamar salah satu dari putri Raja Daha, yaitu Candra Kirana. Kedatangannya disambut baik oleh Raja dan Ratu Kerajaan Daha.)



Raja                            : "Kemarilah putri - putriku!".

Candra Kirana          : ( Datang kepada Raja ).

Galuh Ajeng              : ( Mengikuti Kirana datang pada raja ). "Ayah, mengapa kau memanggil kami?".

Raja                            : "Oke putri - putriku, aku ingin mengatakan bahwa besok Pangeran Inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan ingin berkunjung ke kerajaan kita".

Galuh Ajeng              : "Benarkah ?".

Raja                            : "Ya, benar".

Candra Kirana          : "Ayah, Apa tujuan Pangeran Inu Kertapati berkunjung ke kerajaan                                    kita?".

Raja                            : "Aku dan Pangeran Inu kertapati membuat sebuah kesepakatan. Aku akan memilih salah satu dari kalian untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati."

Galuh Ajeng              : ( Sangat senang ).

Candra Kirana          : "Menikah! ( terkejut ).

Galuh Ajeng              : Ayah, siapa yang akan kau pilih untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati ? Aku atau Kirana?" ( ingin tahu ).

Raja                            : "Aku akan memilihmu Kirana untuk menikah dengan  Pangeran Inu Kertapati". ( tersenyum ).

Candra Kirana          : Benarkah? ( kaget dan tersenyum ) Terimakasih Ayah, aku sangat gembira karena menikah dengannya adalah impianku.

Raja                           : "Ya aku tahu sayang, aku merasa senang karena ini bukan pilihan yang salah untukmu dan untuk kita. Oke, ayo siapkan segala sesuatu untuk pesta penyambutan  Pangeran Inu kertapati".



ADEGAN 2



(Raja dan Candra kirana meninggalkan ruangan itu, tapi Galuh Ajeng masih tetap di sana. Galuh Ajeng cemburu karena ayahnya memilih Candra Kirana untuk menikah dengan  Pangeran Inu kertapati.)



Galuh Ajeng    : "Aku tidak setuju dengan rencana pertunangan ini. Mengapa ayah memilih Kirana untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati? Mengapa bukan aku ? Padahal aku lebih cantik daripada Kirana. Ini tidak adil. Hanya aku yang akan menjadi istri Pangeran Inu kertapati bukan Kirana! Ummm, sekarang apa yang akan kulakukan?". ( Berpikir keras ). Ah, Aku harus mengatakannya pada ibu.





ADEGAN 3



(Di hari yang sama Kerajaan Kahuripan datang ke Kerajaan Daha untuk membicarakan tanggal pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu. Tapi Ratu Dewi sekar malah menyuruh Candra Kirana untuk menemui seseorang di luar istana)



Ratu Kahuripan                       : “Bagaimana keadaan kerajaan Daha, Raja Kertamarta? Sepanjang perjalanan aku melihat penduduk begitu makmur.”

Permaisuri Kahuripan             : “Iya benar. Sawah dan kebun sawit pun tampak subur terawat.”

Raja                                         : “Ya seperti inilah keadaan kami. Walaupun tidak sehebat dan
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang kami punya.”

Ratu Kahuripan                       : “Ahhh, kamu mah selalu merendah.” Hahaha (tertawa renyah)

Permaisuri Kahuripan             : “Ouhiya, dimana Candra Kirana? Sedari tadi tak kulihat paras ayunya                  .

Raden Inu                               : “Iya dimana calon permaisuriku?” (melihat kesekeliling istana)

Ratu Dewi Sekar                     : “Ahh, dia sedang keluar istana.”

Raden Inu                               : “Benarkah? Padahal aku ingin melihat wajah cantiknya.”

Permaisuri Kahuripan             : “Setuju anakku, aku juga sangat ingin berjumpa dengannya.”



Raja                                         : “Sayang, Kenapa dia keluar istana? Padahal aku sudah memberitahu bahwa Kerajaan Kahuripan akan datang kemari.”

Ratu Dewi Sekar                     : “Aku pun tidak tahu, dia tidak mengatakan alasannya kepadaku.”

Permaisuri Kahuripan             : “Baiklah, tidak apa-apa.”

Pangeran Inu                           : “Yah, sayang sekali.” (sedikit merasa kecewa)

Ratu Kahuripan                       : “Ahh, kalau Galuh Ajeng, apakah ia juga sedang keluar bersama Kirana?” (berbicara kepada Ratu Dewi sekar)

Ratu Dewi Sekar                     : “Tidak Ratu, dia sedang ada di kamarnya. Sebentar akan aku panggilkan.” (memanggil Galuh Ajeng)



(Kemudian, Galuh ajeng datang bersama Ratu Dewi Sekar)



Permaisuri Kahuripan             : “Wah, Galuh Ajeng cantik sekali kamu”

Ratu Kahuripan                       : “Benar. Kamu sangat cantik Galuh Ajeng.”

Galuh Ajeng                            : (tersenyum) “Terima kasih ratu dan permaisuri.”



(Di tengah-tengah perbincangan, Ratu Dewi Sekar tiba-tiba berbicara hal mengejutkan kepada Pangeran Inu)



Ratu Dewi Sekar                     : (berbicara kepada pangeran) Pangeran, apakah dirimu tidak ingin menikahi Galuh Ajeng saja? Dia jauh lebih cantik dan baik dari Kirana bukan?

Galuh Ajeng                            : (tersenyum bahagia)

Pangeran Inu                           : “Tidak! Aku tidak mencintai Galuh Ajeng. Candra Kirana satu-satunya yang mencuri hatiku !” (dengan nada tegas)

Ratu Dewi Sekar                     : (terkejut dan sedikit kesal dengan jawaban Pangeran Inu)

Permaisuri Kahuripan             : “Tenanglah nak, Ratu Dewi Sekar hanya sekedar bertanya” (berbicara halus kepada Raden Inu)

Galuh Ajeng                            : (merasa sedih dan kesal lalu menuju ke kamarnya dengan tergesa-gesa)







ADEGAN 4



(Setelah mendegar pernyataan Raden Inu, Galuh Ajeng pun kesal dan menuju ke kamarnya. Dan kemudian Ratu Dewi Sekar pun ikut memasuki ruangan Galuh Ajeng.)



Galuh Ajeng    : “Aku sangat membenci Kirana. Dia sudah merebut pangeranku.”

Ratu  Dewi      : “Jangan sedih, sayang. Kamu akan mendapatkan dia, aku janji sayang.”

Galuh Ajeng    : “Bagaimana, bu?”

Ratu Dewi       : “Kamu harus menyingkirkan Candra Kirana. Kamu harus membunuhnya!”

Galuh Ajeng    : “Apa? Tidak, bu. Aku tak bisa. Aku takut jika ayah tahu yang kulakukan.”

Ratu Dewi       : “Emm atau kita pergi ke penyihir saja?”

Galuh Ajeng    : “Okay, bu. Ide bagus. Ayo kita pergi!”





ADEGAN 5



(Setelah itu, Galuh Ajeng dan Ibunya pergi ke penyihir.)



Ratu                : “Aku punya sebuah pekerjaan untukmu. Pak...”

Penyihir           : “Apa itu?”

Ratu                : “Aku ingin kau membunuh Candra Kirana.”

Penyihir           : “Tidak. Aku tak bisa.”

Galuh Ajeng    : “Mengapa?”

Penyihir           : “Aku takut. Karena pekerjaanku bukan untuk membunuh seseorang.”

Galuh Ajeng    : “Lalu, apa yang akan kau lakukan untuk menyingkirkan Candra Kirana?”

Penyihir           : “Aku dapat merubahnya menjadi keong mas.”

Galuh +Ratu   : “Baiklah.”

Penyihir           : “Ini untukmu. (memberikan sebuah botol ramuan) ini dapat merubah Candra Kirana menjadi keong mas. Kamu harus memercikkan ramuan ini pada tubuhnya dan ucapkan mantra.‘abracadabra’ ingat, setelah dia berubah menjadi keong, kamu harus membuangnya ke sungai. Jika dia bertemu cinta sejatinya , itu akan merubahnya mmenjadi Candra Kirana lagi.”

Galuh Ajeng    : “Okay. Aku akan ingat itu. Terimakasih.”

Penyihir           : “Sama - sama.”



(Ratu Dewi dan Galuh segera meninggalkan tempat penyihir dan kembali ke istana)





ADEGAN 6



(Pada malam hari saat Candra Kirana akan pergi tidur, Galuh Ajeng pergi ke kamar Kirana)



Candra Kirana : “Ooh, Aku sangat mengantuk. Jam berapa sekarang? 10 p.m.? Okay, sekarang waktunya tidur.”

Galuh Ajeng      : (berbisik). “Kirana akan pergi tidur. Aku harus menyiramkan ramuan ini segera.”

Candra Kirana : “Ajeng, Apa yang kau lakukan disini?”

Galuh Ajeng    : “Tidak, Aku tak dapat tidur. Aku ingin tidur disini malam ini.”

Candra Kirana : “Oh, baiklah. Dan apa itu? Botol di tangan kananmu?”

Galuh Ajeng      : “Umm (panic) tidak ada. Kau tahu saat malam hari kadang - kadang Aku...Aku...Aku haus.”

Candra Kirana : “Oh okay, ayo tidur...”

Galuh Ajeng    : (menyiramkan ramuan)”blab la bla.”

Candra Kirana : “Apa? Apa yang kau lakukan? Ayah!!!!

Galuh Ajeng    : “Selamat tinggal Kirana.... Aku akan membuangmu ke sungai!”

Candra Kirana : (berubah menjadi keong) “Oh Tuhan... Apa yang terjadi padaku? Aku merasakan tubuhku menjadi kecil dan ada sesuatu yang keras di belakangku. Apa yang terjadi padaku???”





ADEGAN 7



(Di istana, keluarga kerajaan sedang sarapan pagi. Raja mencari  Candra Kirana.)



Raja                 : “Ibu, apakah kau tahu dimana Kirana? Aku tak melihatnya pagi ini. Dia seharusnya sarapan bersama kita sekarang. Candra Kiraaa....”

Ratu                : “Oh, kau berlebihan, Ayah. Dia masih tidur sekarang.

Raja                 : “Tidak, bu. Dia biasanya bangun lebih dulu di istana ini. Apa kau tahu, dimana dia, Galuh?”

Galuh Ajeng    : “Tepatnya, Aku tak tahu dimana dia, Ayah.”

Raja                 : “Aku akan mengeceknya di kamarnya. (pergi ke tingkat atas dan mengecek Kirana di kamarnya) Tidaak..!!! Dimana dia??? Bu, Kirana tidak ada di ruangannya!!! Aku harus mencari dia sekarang. Ibu, tolong beritahukan Pangeran Inu apa yang terjadi. Dan Galuh, cari dia di istana ini. Aku akan temukan Candra Kirana.”

Ratu                : “Okay, berhati - hatilah, Ayah! (Ayah pergi)Ajeng, kita berhasil! Kita melakukannya!.”

Galuh Ajeng    : “Ya, bu. Aku sangat gembira karenanya.”

Ratu                : “Apa yang kau lakukan padanya?”

Galuh Ajeng    : “Aku hanya menyiramnya dengan ramuan ajaib dan tiba - tiba dia berubah menjadi keong mas.”

Ratu                : “Oh, betapa kejamnya kamu. Tapi aku sangat gembira karenanya! Hahaha. Let’s have a high five.”





ADEGAN 8



(Mbok Rondo mencari ikan di sungai.)



Mbok Rondo   : (singing) “Yeah, Aku selalu melakukannya di pagi hari. Temukan ikan di sungai. Aku menjual beberapa ikan yang kudapatkan, dan beberapa ikan akan menjadi makananku. Oh... (memancing dan menemukan hal aneh) Hey, apa itu? Itu emas dan berkilau! Mungkin itu emas? Oh... itu keong. Keong emas. Hewan yang langka. Aku akan membawanya ke rumah.”













ADEGAN 9



(Setelah Mbok rondo pergi ke sungai, dia kembali ke rumah dan menaruh keong mas itu kedalam sebuah ember, dan kemudian dia beristirahat di sebuah kursi. Dia kelihatan sedih karena hari ini dia tak dapat ikan di sungai.)



Mbok Rondo   : " Aku sangat lapar , tapi aku tak punya makanan untuk kumakan. Aku tak mendapatkan ikan di sungai. Aku harus pergi kesungai untuk memancing lagi".



(Kemudian, Mbok Rondo meninggalkan rumah dan pergi ke sungai. Saat Mbok rondo pergi ke sungai, keong mas berubah menjadi Candra Kirana.)



Candra Kirana : ( berpikir) " Mengapa aku ada disini? Oh ya Aku ingat. Seorang wanita tua mengambilku dan menaruhku di sebuah ember. Hmmmm, wanita tua itu kasihan, dia lapar tapi dia tak punya makanan. Sebelum dia kembali, aku harus menyiapkan makanan untuknya".



(Pada sore hari Mbok rondo kembali ke rumah dan dia tak mendapatkan ikan. Wajahnya kelihatan lelah dan sedih. Saat Mbok rondo tiba di rumah, Candra Kirana berubah menjadi keong . Mbok rondo terkejut saat melihat beberapa makanan di meja. Dia terkejut.)



Mbok Rondo : " Siapa yang mengirimiku makanan? Makanan ini kelihatan lezat . Ooohh Terimakasih Tuhan untuk makanannya. Akhinya Aku mempunyai makanan untuk kumakan".





ADEGAN 10



(Setiap hari setelah kembali dari sungai  Mbok rondo selalu menemukan makanan enak diatas meja. Suatu hari, Mbok rondo ingin tahu tentang makanan itu. Di siang hari dia berpura - pura pergi ke sungai padahal sebenarnya dia menyembunyikan dirinya di belakang rumah untuk menguping. Tiba - tiba Mbok rondo terkejut saat melihat keong mas didalam ember berubah menjadi seorang gadis cantik dan gadis itu sedang memasak makanan dan menyiapkannya diatas meja. Dan kemudian Mbok rondo memberikan dirinya untuk bertanya pada gadis itu.)



Mbok Rondo   : " Siapa kau gadis cantik? Dan kau darimana?"

Candra Kirana : ( melihat kebelakang dan terkejut ). “Aku...Aku...Aku Candra kirana. Aku adalah putri dari Kerajaan Daha. Saudariku memberiku sebuah mantra ajaib dan kemudian aku berubah menjadi keong, dan dia membuangku di sungai dan kemudian kau membawaku dan menaruhku di sini.

Mbok Rondo : ( merasa kasihan ) " Saudarimu sangat jahat padamu. Aku merasa sedih saat mendengar ceritamu putri. Namaku Mbok rondo, Jika kau mau kau dapat tinggal di rumahku".(senyum).

Candra Kirana : "Terimakasih banyak Mbok rondo". ( Wajah gembira ).









ADEGAN 11



(Saat Pangeran Inu kertapati tahu tentang hilangnya Candra Kirana, Pangeran mengkhawatirkan Candra Kirana. Di suatu pagi, Pangeran Inu dan Pengawalnya melanjutkan mencari Candra Kirana. Penyihir mendengar berita tentang Pangeran Inu yang mencari Candra kirana. Penyihir itu khawatir jika Pangeran Inu dapat menemukan Candra kirana. Dia mencoba mencari Pangeran Inu kertapati dan kemudian dia menemukannya di dalam hutan. Dia kemudian merubah dirinya menjadi seorang petani  dan dia mendekatinya.)



Pengawal         : Pangeran, Pangeran. Sepertinya ada seseorang yang mengikuti kita di belakang!

Pangeran         : Benarkah?



(tiba-tiba penyihir muncul di depan mereka)



Pangawal         : ( terkejut & mengeluarkan pedang). "Siapa kau?".

Penyihir           : "Apakah kau Pangeran Inu?"

Pengawal         : (menjulurkan pedang ke penyihir) “ Apa yang hendak kau lakukan wahai petani?”

Pangeran Inu   : " Tenang. Ya, aku Pangeran Inu kertapati, Bagaimana kau tahu?".

Penyihir           : " Apa kau sedang mencari Putri mu?"

Pangeran Inu   : " Ya, kau benar. Apa kau tahu dimana Putri ku?".

Penyihir          : " Ya, aku tahu jika kau ingin bertemu dengan putri mu, kau harus pergi ke Desa Dadapan karena putri mu tinggal disana. Arah untuk pergi ke Desa Dadapan kamu harus berjalan lurus sampai kau menemukan sungai dan kemudian kau belok kiri..

Pangeran Inu   : " Terimakasih atas bantuanmu".

Penyihir           : " Ok, Pangeran Inu". ( Senyum ).







ADEGAN 12



(Dan kemudian Pangeran Inu dan Pengawal berjalan jauh mengikuti arah yang diberikan oleh seorang petani di hutan. Pangeran Inu pun  menemukan sungai. Saat  Pangeran Inu akan belok kiri , Pangeran  bertemu dengan seorang kakek tua. Sebenarnya kakek tua itu adalah pertapa sakti.)



Kakek tua          : " Tuan, tolong bantu aku. Aku belum makan selama beberapa hari. Aku lapar.

Pengawal           : “Hati-hati pangeran, jangan-jangan dia orang jahat yang menyamar!”

Pangeran Inu   : (mendekati kakek tua) " Aku punya makanan, aku akan memberikannya padamu, aku harap kamu tidak lapar lagi jika kammu sudah makan makanan ini". ( Memberikan makanan ).

Kakek tua        : ( Menerima makanan ). " Terimakasih, anak muda. Oh ya, kamu jangan mengikuti arah yang diberikan oleh petani di hutan, karena dia sebenarnya seorang penyihir. Dia berbohong tentang arah itu".

Pangeran Inu   : " Benarkah? Apa yang harus kulakukan?".

Kakek tua          : " Kamu harus berjalan menyusuri sungai ini dan kemudian kau akan menemukan desa dadapan".

Pangeran Inu   : " Terimakasih banyak".

Kakek tua        : " Ya, hati - hati".

Pangeran Inu   : " Oke, sampai jumpa".



( Kemudian, Pangeran Inu berjalan meninggalkan kakek tua itu ).



Pengawal         : “Haruskah kita mempercayai arahan dari kakek tua itu pangeran?”

Kakek tua        : “Tentu saja, sepertinya ia memang orang baik”. (melanjutkan perjalanan)







ADEGAN 13



(Setelah berjalan jauh Pangeran Inu kertapati & Pengawal sampai ke desa dadapan dan Pangeran Inu melihat sebuah gubuk.)



Pengawal         : “Pangeran seperti kita harus istirahat sejenak.”

Pangeran Inu   : " hmmmmm, benar. Mungkin kita dapat beristirahat sebentar di gubuk itu



(Pangeran Inu berjalan mendekati gubuk itu dan mengetuk pintu )



Pangeran Inu   : Permisi!".

Candra Kirana : " Ya, tunggulah sebentar". ( Membuka pintu ).

Pangeran Inu   : ( Terkejut ) "Kirana!".

Candra Kirana : ( Terkejut ) "Pangeran Inu".

Pangeran Inu   : ( Meraih tangan Kirana ) "Aku menghabiskan hari - hariku untuk mencarimu  Kirana, sekarang ayo kembali ke Kerajaan dan menikah denganku, Ayahmu selalu menunggumu".

Candra Kirana : " Terimakasih banyak Pangeranku. Kau telah menyelamatkan hidupku karena mantra dari penyihir akan hilang saat aku bertemu denganmu".



(Tiba - tiba Mbok rondo datang.)



Mbok Rondo   : "Siapa dia Kirana?".

Candra Kirana : " Ini Pangeran Inu dan membawaku kembali ke Kerajaan tapi aku tak dapat meninggalkanmu sendirian". ( sedih ).

Mbok Rondo  : " Tak apa Kirana , kamu harus kembali ke Kerajaan. Aku tahu kau merindukan keluargamu.

Pangeran Inu   : " Mbok Rondo ayo pergi ke Kerajaan Daha bersama". ( Senyum ).

Mbok Rondo  : ( menganggukkan kepala ). " Terimakasih Pangeran Inu kertapati dan Putri Candra Kirana".



(Akhirnya Pangeran Inu kertapati dan pengawalnya membawa Candra Kirana dan Mbok rondo ke Kerajaan Daha. Candra kirana mengatakan tentang perbuatan jahat Galuh Ajeng pada Raja. Raja meminta maaf pada Candra Kirana dan Galuh Ajeng mendapat hukuman tapi Galuh Ajeng merasa takut dan dia kabur ke hutan. Akhirnya Pangeran Inu kertapati dan Candra kirana menikah dan mereka hidup bahagia selamanya.)


No comments:

Post a Comment

Jangan lupa vote Blog ini yaa guys :) Thankyou