KEONG MAS
Pemeran Kelompok 4
1. Nurul Fauziyah sebagai Narator
2. Rika Widiana sebagai Galuh Ajeng
3. Desi Marwanti sebagai Candra Kirana
4. Azhar Haris Nasution sebagai King
Daha
5. Elynda Endah Kartika sebagai Queen Dewi Sekar
6. Rina Rihadatul Anisah sebagai Queen Kahuripan & Old Man
7. Ida Puji Lestari sebagai Prince
Inu Kertapati
8. Nindicka Nurul Fadhilah sebagai
The Wizard
9. Annisa Rahman sebagai Mbok
Rondo
10. Uswatun Hasanah sebagai Empress Kahuripan & Prince
Inu’s Bodyguard
ADEGAN 1
(Pada suatu ketika, di Kerajaan
Daha, hiduplah seorang raja dan ratu dengan dua putri mereka yang sangat
cantik. Mereka bernama Galuh Ajeng dan Candra Kirana. Berita tentang kecantikan
mereka telah menyebar ke berbagai negeri. Walaupun demikian, perhatian yang
diberikan ratu kepada Candra Kirana sangat berbeda dibandingkan perhatian ratu
kepada Galuh Ajeng.
Suatu hari, datanglah seorang
pangeran mahkota gagah dan tampan bernama Raden inu Kertapati dari Kerajaan
Kahuripan. Tujuan kedatangannya adalah untuk melamar salah satu dari putri Raja
Daha, yaitu Candra Kirana. Kedatangannya disambut baik oleh Raja dan Ratu
Kerajaan Daha.)
Raja :
"Kemarilah putri - putriku!".
Candra Kirana : ( Datang kepada Raja ).
Galuh Ajeng : (
Mengikuti Kirana datang pada raja ). "Ayah, mengapa kau memanggil
kami?".
Raja : "Oke putri - putriku, aku
ingin mengatakan bahwa besok Pangeran Inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan
ingin berkunjung ke kerajaan kita".
Galuh Ajeng :
"Benarkah ?".
Raja : "Ya, benar".
Candra Kirana : "Ayah, Apa tujuan
Pangeran Inu Kertapati berkunjung ke kerajaan kita?".
Raja
: "Aku dan Pangeran Inu
kertapati membuat sebuah kesepakatan. Aku akan memilih salah satu dari kalian
untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati."
Galuh Ajeng : ( Sangat
senang ).
Candra Kirana : "Menikah! (
terkejut ).
Galuh Ajeng : Ayah, siapa
yang akan kau pilih untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati ? Aku atau
Kirana?" ( ingin tahu ).
Raja
: "Aku akan memilihmu Kirana
untuk menikah dengan Pangeran Inu Kertapati". ( tersenyum ).
Candra Kirana : Benarkah? ( kaget dan
tersenyum ) Terimakasih Ayah, aku sangat gembira karena menikah dengannya
adalah impianku.
Raja : "Ya aku tahu sayang, aku
merasa senang karena ini bukan pilihan yang salah untukmu dan untuk kita. Oke,
ayo siapkan segala sesuatu untuk pesta penyambutan Pangeran Inu
kertapati".
ADEGAN 2
(Raja dan Candra kirana meninggalkan
ruangan itu, tapi Galuh Ajeng masih tetap di sana. Galuh Ajeng cemburu karena
ayahnya memilih Candra Kirana untuk menikah dengan Pangeran Inu
kertapati.)
Galuh Ajeng :
"Aku tidak setuju dengan rencana pertunangan ini. Mengapa ayah memilih
Kirana untuk menikah dengan Pangeran Inu kertapati? Mengapa bukan aku ? Padahal
aku lebih cantik daripada Kirana. Ini tidak adil. Hanya aku yang akan menjadi
istri Pangeran Inu kertapati bukan Kirana! Ummm, sekarang apa yang akan
kulakukan?". ( Berpikir keras ). Ah, Aku harus mengatakannya pada ibu.
ADEGAN 3
(Di hari yang sama Kerajaan Kahuripan datang ke Kerajaan Daha untuk
membicarakan tanggal
pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu. Tapi Ratu Dewi sekar malah menyuruh
Candra Kirana untuk menemui seseorang di luar istana)
Ratu Kahuripan :
“Bagaimana keadaan kerajaan Daha, Raja Kertamarta? Sepanjang perjalanan aku melihat
penduduk begitu makmur.”
Permaisuri Kahuripan :
“Iya benar. Sawah dan kebun sawit pun tampak subur terawat.”
Raja : “Ya seperti inilah keadaan kami. Walaupun tidak sehebat dan
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang kami punya.”
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang kami punya.”
Ratu Kahuripan :
“Ahhh, kamu mah selalu merendah.” Hahaha (tertawa renyah)
Permaisuri Kahuripan :
“Ouhiya, dimana Candra Kirana? Sedari tadi tak kulihat paras ayunya .
Raden Inu :
“Iya dimana calon permaisuriku?” (melihat kesekeliling istana)
Ratu Dewi Sekar :
“Ahh, dia sedang keluar istana.”
Raden Inu :
“Benarkah? Padahal aku ingin melihat wajah cantiknya.”
Permaisuri Kahuripan : “Setuju
anakku, aku juga sangat ingin berjumpa dengannya.”
Raja :
“Sayang, Kenapa dia keluar istana? Padahal aku sudah memberitahu bahwa Kerajaan
Kahuripan akan datang kemari.”
Ratu Dewi Sekar :
“Aku pun tidak tahu, dia tidak mengatakan alasannya kepadaku.”
Permaisuri Kahuripan :
“Baiklah, tidak apa-apa.”
Pangeran Inu :
“Yah, sayang sekali.” (sedikit merasa kecewa)
Ratu Kahuripan :
“Ahh, kalau Galuh Ajeng, apakah ia juga sedang keluar bersama Kirana?” (berbicara
kepada Ratu Dewi sekar)
Ratu Dewi Sekar :
“Tidak Ratu, dia sedang ada di kamarnya. Sebentar akan aku panggilkan.” (memanggil
Galuh Ajeng)
(Kemudian, Galuh ajeng datang bersama Ratu Dewi Sekar)
Permaisuri Kahuripan : “Wah,
Galuh Ajeng cantik sekali kamu”
Ratu Kahuripan :
“Benar. Kamu sangat cantik Galuh Ajeng.”
Galuh Ajeng :
(tersenyum) “Terima kasih ratu dan permaisuri.”
(Di tengah-tengah perbincangan, Ratu Dewi Sekar tiba-tiba berbicara hal
mengejutkan kepada Pangeran Inu)
Ratu Dewi Sekar :
(berbicara kepada pangeran) Pangeran, apakah dirimu tidak ingin menikahi
Galuh Ajeng saja? Dia jauh lebih cantik dan baik dari Kirana bukan?
Galuh Ajeng :
(tersenyum bahagia)
Pangeran Inu :
“Tidak! Aku tidak mencintai Galuh Ajeng. Candra Kirana satu-satunya yang
mencuri hatiku !” (dengan nada tegas)
Ratu Dewi Sekar :
(terkejut dan sedikit kesal dengan jawaban Pangeran Inu)
Permaisuri Kahuripan :
“Tenanglah nak, Ratu Dewi Sekar hanya sekedar bertanya” (berbicara halus
kepada Raden Inu)
Galuh Ajeng :
(merasa sedih dan kesal lalu menuju ke kamarnya dengan tergesa-gesa)
ADEGAN 4
(Setelah mendegar pernyataan
Raden Inu, Galuh Ajeng pun kesal dan menuju ke kamarnya. Dan kemudian Ratu Dewi
Sekar pun ikut memasuki ruangan Galuh Ajeng.)
Galuh Ajeng : “Aku sangat membenci Kirana. Dia sudah
merebut pangeranku.”
Ratu Dewi : “Jangan sedih, sayang. Kamu akan
mendapatkan dia, aku janji sayang.”
Galuh Ajeng : “Bagaimana, bu?”
Ratu Dewi : “Kamu harus menyingkirkan Candra Kirana. Kamu harus
membunuhnya!”
Galuh Ajeng : “Apa? Tidak, bu. Aku tak bisa. Aku takut
jika ayah tahu yang kulakukan.”
Ratu Dewi : “Emm atau kita pergi ke penyihir saja?”
Galuh Ajeng : “Okay, bu. Ide bagus. Ayo kita pergi!”
ADEGAN 5
(Setelah itu, Galuh Ajeng dan Ibunya
pergi ke penyihir.)
Ratu
: “Aku punya sebuah pekerjaan untukmu. Pak...”
Penyihir
: “Apa itu?”
Ratu
: “Aku ingin kau membunuh Candra Kirana.”
Penyihir
: “Tidak. Aku tak bisa.”
Galuh Ajeng :
“Mengapa?”
Penyihir
: “Aku takut. Karena pekerjaanku bukan untuk membunuh seseorang.”
Galuh Ajeng :
“Lalu, apa yang akan kau lakukan untuk menyingkirkan Candra Kirana?”
Penyihir
: “Aku dapat merubahnya menjadi keong mas.”
Galuh +Ratu : “Baiklah.”
Penyihir
: “Ini untukmu. (memberikan sebuah botol ramuan) ini dapat merubah
Candra Kirana menjadi keong mas. Kamu harus memercikkan ramuan ini pada
tubuhnya dan ucapkan mantra.‘abracadabra’ ingat, setelah dia berubah menjadi
keong, kamu harus membuangnya ke sungai. Jika dia bertemu cinta sejatinya , itu
akan merubahnya mmenjadi Candra Kirana lagi.”
Galuh Ajeng :
“Okay. Aku akan ingat itu. Terimakasih.”
Penyihir
: “Sama - sama.”
(Ratu Dewi dan Galuh segera
meninggalkan tempat penyihir dan kembali ke istana)
ADEGAN 6
(Pada malam hari saat Candra
Kirana akan pergi tidur, Galuh Ajeng pergi ke kamar Kirana)
Candra Kirana : “Ooh, Aku sangat
mengantuk. Jam berapa sekarang? 10 p.m.? Okay, sekarang waktunya tidur.”
Galuh
Ajeng : (berbisik). “Kirana akan pergi
tidur. Aku harus menyiramkan ramuan ini segera.”
Candra Kirana : “Ajeng, Apa yang
kau lakukan disini?”
Galuh Ajeng :
“Tidak, Aku tak dapat tidur. Aku ingin tidur disini malam ini.”
Candra Kirana : “Oh, baiklah. Dan
apa itu? Botol di tangan kananmu?”
Galuh
Ajeng : “Umm (panic) tidak ada. Kau tahu
saat malam hari kadang - kadang Aku...Aku...Aku haus.”
Candra Kirana : “Oh okay, ayo
tidur...”
Galuh Ajeng : (menyiramkan
ramuan)”blab la bla.”
Candra Kirana : “Apa? Apa yang
kau lakukan? Ayah!!!!
Galuh Ajeng :
“Selamat tinggal Kirana.... Aku akan membuangmu ke sungai!”
Candra Kirana : (berubah
menjadi keong) “Oh Tuhan... Apa yang terjadi padaku? Aku merasakan tubuhku
menjadi kecil dan ada sesuatu yang keras di belakangku. Apa yang terjadi
padaku???”
ADEGAN 7
(Di istana, keluarga kerajaan
sedang sarapan pagi. Raja mencari Candra Kirana.)
Raja
: “Ibu, apakah kau tahu dimana Kirana? Aku tak melihatnya pagi ini. Dia
seharusnya sarapan bersama kita sekarang. Candra Kiraaa....”
Ratu
: “Oh, kau berlebihan, Ayah. Dia masih tidur sekarang.
Raja
: “Tidak, bu. Dia biasanya bangun lebih dulu di istana ini. Apa kau tahu,
dimana dia, Galuh?”
Galuh Ajeng : “Tepatnya,
Aku tak tahu dimana dia, Ayah.”
Raja
: “Aku akan mengeceknya di kamarnya. (pergi ke tingkat atas dan mengecek
Kirana di kamarnya) Tidaak..!!! Dimana dia??? Bu, Kirana tidak ada di
ruangannya!!! Aku harus mencari dia sekarang. Ibu, tolong beritahukan Pangeran
Inu apa yang terjadi. Dan Galuh, cari dia di istana ini. Aku akan temukan
Candra Kirana.”
Ratu
: “Okay, berhati - hatilah, Ayah! (Ayah pergi)Ajeng, kita berhasil! Kita
melakukannya!.”
Galuh Ajeng :
“Ya, bu. Aku sangat gembira karenanya.”
Ratu
: “Apa yang kau lakukan padanya?”
Galuh Ajeng :
“Aku hanya menyiramnya dengan ramuan ajaib dan tiba - tiba dia berubah menjadi
keong mas.”
Ratu
: “Oh, betapa kejamnya kamu. Tapi aku sangat gembira karenanya! Hahaha. Let’s
have a high five.”
ADEGAN 8
(Mbok Rondo mencari ikan di
sungai.)
Mbok Rondo : (singing)
“Yeah, Aku selalu melakukannya di pagi hari. Temukan ikan di sungai. Aku
menjual beberapa ikan yang kudapatkan, dan beberapa ikan akan menjadi
makananku. Oh... (memancing dan menemukan hal aneh) Hey, apa itu? Itu
emas dan berkilau! Mungkin itu emas? Oh... itu keong. Keong emas. Hewan yang
langka. Aku akan membawanya ke rumah.”
ADEGAN 9
(Setelah Mbok rondo pergi ke
sungai, dia kembali ke rumah dan menaruh keong mas itu kedalam sebuah ember,
dan kemudian dia beristirahat di sebuah kursi. Dia kelihatan sedih karena hari
ini dia tak dapat ikan di sungai.)
Mbok Rondo : " Aku
sangat lapar , tapi aku tak punya makanan untuk kumakan. Aku tak mendapatkan
ikan di sungai. Aku harus pergi kesungai untuk memancing lagi".
(Kemudian, Mbok Rondo
meninggalkan rumah dan pergi ke sungai. Saat Mbok rondo pergi ke sungai, keong
mas berubah menjadi Candra Kirana.)
Candra Kirana : ( berpikir) "
Mengapa aku ada disini? Oh ya Aku ingat. Seorang wanita tua mengambilku dan
menaruhku di sebuah ember. Hmmmm, wanita tua itu kasihan, dia lapar tapi dia
tak punya makanan. Sebelum dia kembali, aku harus menyiapkan makanan
untuknya".
(Pada sore hari Mbok rondo
kembali ke rumah dan dia tak mendapatkan ikan. Wajahnya kelihatan lelah dan
sedih. Saat Mbok rondo tiba di rumah, Candra Kirana berubah menjadi keong .
Mbok rondo terkejut saat melihat beberapa makanan di meja. Dia terkejut.)
Mbok Rondo : " Siapa yang
mengirimiku makanan? Makanan ini kelihatan lezat . Ooohh Terimakasih Tuhan
untuk makanannya. Akhinya Aku mempunyai makanan untuk kumakan".
ADEGAN 10
(Setiap hari setelah kembali dari
sungai Mbok rondo selalu menemukan makanan enak diatas meja. Suatu hari,
Mbok rondo ingin tahu tentang makanan itu. Di siang hari dia berpura - pura
pergi ke sungai padahal sebenarnya dia menyembunyikan dirinya di belakang rumah
untuk menguping. Tiba - tiba Mbok rondo terkejut saat melihat keong mas didalam
ember berubah menjadi seorang gadis cantik dan gadis itu sedang memasak makanan
dan menyiapkannya diatas meja. Dan kemudian Mbok rondo memberikan dirinya untuk
bertanya pada gadis itu.)
Mbok Rondo : " Siapa
kau gadis cantik? Dan kau darimana?"
Candra Kirana : ( melihat
kebelakang dan terkejut ). “Aku...Aku...Aku Candra kirana. Aku adalah putri
dari Kerajaan Daha. Saudariku memberiku sebuah mantra ajaib dan kemudian aku
berubah menjadi keong, dan dia membuangku di sungai dan kemudian kau membawaku
dan menaruhku di sini.
Mbok Rondo : ( merasa kasihan
) " Saudarimu sangat jahat padamu. Aku merasa sedih saat mendengar
ceritamu putri. Namaku Mbok rondo, Jika kau mau kau dapat tinggal di
rumahku".(senyum).
Candra Kirana : "Terimakasih
banyak Mbok rondo". ( Wajah gembira ).
ADEGAN 11
(Saat Pangeran Inu kertapati tahu
tentang hilangnya Candra Kirana, Pangeran mengkhawatirkan Candra Kirana. Di
suatu pagi, Pangeran Inu dan Pengawalnya melanjutkan mencari Candra Kirana.
Penyihir mendengar berita tentang Pangeran Inu yang mencari Candra kirana.
Penyihir itu khawatir jika Pangeran Inu dapat menemukan Candra kirana. Dia
mencoba mencari Pangeran Inu kertapati dan kemudian dia menemukannya di dalam
hutan. Dia kemudian merubah dirinya menjadi seorang petani dan dia
mendekatinya.)
Pengawal : Pangeran, Pangeran. Sepertinya ada seseorang yang
mengikuti kita di belakang!
Pangeran : Benarkah?
(tiba-tiba penyihir muncul di
depan mereka)
Pangawal : ( terkejut & mengeluarkan
pedang). "Siapa kau?".
Penyihir
: "Apakah kau
Pangeran Inu?"
Pengawal : (menjulurkan pedang ke penyihir) “ Apa yang hendak
kau lakukan wahai petani?”
Pangeran Inu : " Tenang.
Ya, aku Pangeran Inu kertapati, Bagaimana kau tahu?".
Penyihir
: " Apa kau sedang
mencari Putri mu?"
Pangeran Inu : " Ya,
kau benar. Apa kau tahu dimana Putri ku?".
Penyihir : " Ya, aku tahu jika kau ingin bertemu dengan putri
mu, kau harus pergi ke Desa Dadapan karena putri mu tinggal disana. Arah untuk
pergi ke Desa Dadapan kamu harus berjalan lurus sampai kau menemukan sungai dan
kemudian kau belok kiri..
Pangeran Inu : "
Terimakasih atas bantuanmu".
Penyihir
: " Ok, Pangeran Inu". ( Senyum ).
ADEGAN 12
(Dan kemudian Pangeran Inu dan
Pengawal berjalan jauh mengikuti arah yang diberikan oleh seorang petani di
hutan. Pangeran Inu pun menemukan sungai. Saat Pangeran Inu akan
belok kiri , Pangeran bertemu dengan seorang kakek tua. Sebenarnya kakek
tua itu adalah pertapa sakti.)
Kakek tua : " Tuan, tolong bantu aku. Aku belum makan selama
beberapa hari. Aku lapar.
Pengawal : “Hati-hati pangeran, jangan-jangan dia orang jahat yang
menyamar!”
Pangeran Inu : (mendekati kakek tua) " Aku
punya makanan, aku akan memberikannya padamu, aku harap kamu tidak lapar lagi
jika kammu sudah makan makanan ini". ( Memberikan makanan ).
Kakek tua : ( Menerima makanan ). " Terimakasih, anak muda.
Oh ya, kamu jangan mengikuti arah yang diberikan oleh petani di hutan, karena
dia sebenarnya seorang penyihir. Dia berbohong tentang arah itu".
Pangeran Inu : " Benarkah? Apa yang harus
kulakukan?".
Kakek tua : " Kamu harus berjalan menyusuri sungai ini dan
kemudian kau akan menemukan desa dadapan".
Pangeran Inu : " Terimakasih banyak".
Kakek tua : " Ya, hati - hati".
Pangeran Inu : " Oke, sampai jumpa".
( Kemudian, Pangeran Inu
berjalan meninggalkan kakek tua itu ).
Pengawal : “Haruskah kita mempercayai arahan dari kakek tua itu
pangeran?”
Kakek tua : “Tentu saja, sepertinya ia memang orang baik”. (melanjutkan
perjalanan)
ADEGAN 13
(Setelah berjalan jauh Pangeran
Inu kertapati & Pengawal sampai ke desa dadapan dan Pangeran Inu melihat
sebuah gubuk.)
Pengawal : “Pangeran seperti kita harus istirahat sejenak.”
Pangeran Inu : " hmmmmm, benar. Mungkin kita dapat
beristirahat sebentar di gubuk itu
(Pangeran Inu berjalan
mendekati gubuk itu dan mengetuk pintu )
Pangeran Inu : Permisi!".
Candra Kirana : " Ya, tunggulah sebentar". (
Membuka pintu ).
Pangeran Inu : ( Terkejut ) "Kirana!".
Candra Kirana : ( Terkejut ) "Pangeran Inu".
Pangeran Inu : ( Meraih tangan Kirana ) "Aku
menghabiskan hari - hariku untuk mencarimu Kirana, sekarang ayo kembali
ke Kerajaan dan menikah denganku, Ayahmu selalu menunggumu".
Candra Kirana : " Terimakasih banyak Pangeranku. Kau
telah menyelamatkan hidupku karena mantra dari penyihir akan hilang saat aku
bertemu denganmu".
(Tiba - tiba Mbok rondo datang.)
Mbok Rondo : "Siapa dia Kirana?".
Candra Kirana : " Ini Pangeran Inu dan membawaku kembali
ke Kerajaan tapi aku tak dapat meninggalkanmu sendirian". ( sedih ).
Mbok Rondo : " Tak apa Kirana , kamu harus kembali ke Kerajaan. Aku tahu
kau merindukan keluargamu.
Pangeran Inu : " Mbok Rondo ayo pergi ke Kerajaan
Daha bersama". ( Senyum ).
Mbok Rondo : ( menganggukkan kepala ). " Terimakasih Pangeran Inu
kertapati dan Putri Candra Kirana".
(Akhirnya Pangeran Inu kertapati dan pengawalnya membawa Candra Kirana dan
Mbok rondo ke Kerajaan Daha. Candra kirana mengatakan tentang perbuatan jahat
Galuh Ajeng pada Raja. Raja meminta maaf pada Candra Kirana dan Galuh Ajeng
mendapat hukuman tapi Galuh Ajeng merasa takut dan dia kabur ke hutan. Akhirnya
Pangeran Inu kertapati dan Candra kirana menikah dan mereka hidup bahagia
selamanya.)
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa vote Blog ini yaa guys :) Thankyou