Hollaaa Semua,
Aku balik lagi mau share tentang Drama Keong Mas yang pernah
Aku dan teman2ku perankan saat kelas XI Semester Genap, tepatnya kita tampil
tanggal 16 Mei 2015. Ehmmm udah lama juga yaa :’).
Disekolah kami, Pementasan Drama merupakan salah 1 agenda
wajib oleh beberapa guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi, tidak semua
kelas ada pementasan drama, hanya yg diampu oleh guru tertentu saja. Dan untuk
kelas saya sendiri, waktu itu terbagi atas 5 kelompok dengan anggota 5-7 orang.
Dan kelompok saya sendiri waktu itu terdiri dari 6 orang yang diantaranya 5
perempuan dan 1 laki-laki :D.
All Pemain Drama Keong Mas |
Kelompok kami memilih untuk memerankan Drama Keong Mas
karena menurut kami karakter yang ada dalam kisah keong mas bisa cocok apabila
diperankah oleh masing2 anggota kelompok kami. Walaupun untuk tokohnya terdapat
2 laki-laki tetapi tidak masalah diperankan oleh perempuan karena anggota
kelompok kami tsb sedikit tomboiii Hehehe :D.
Untuk persiapan Drama Keong Mas kami menghabiskan ±2 minggu,
dan kami waktu itu menggunakan cara Dubbing untuk pementasannya. Selain itu,
kami juga menyisipkan beberapa lagu di dalam drama, agar penonton tidak bosan,
kami waktu itu meyisipkan lagu dari Cita Citata Goyang Dumang & Goyang Caesar,
jadi kami bukan hanya drama tapi juga berjoget ria saat pementasan wkwkwk :’D.
Joget Goyang Dumang duluuu :D |
Selanjutnya saya akan memperkenalkan anggota kelompok saya
dan perannya sebagai siapa di Drama Keong Mas..
3.
4.
5.
6.
Okedeh, langsung saja bagi yang mau menggunakan Naskah Drama Keong Mas silahkan check it out!!
( Menghampiri pondok itu) Permisi!!...
Maaf kalo acak-acakan :) Karena udah diedit berkali2 ga bisa rapih2 juga di Blognya -__-
Kalo mau baca versi rapih nyaa buka link di bawah ini yaa :
https://drive.google.com/open?id=0B2IT85CY9oDOUmxnQ0xFbEZ1Z00
Selanjutnya aku akan berbagi foto-foto saat penampilan drama kitaaa :')
Angelica Septya Sebagai Galuh Chandra Kirana |
4.
Shelly Wulandari Sebagai Penyihir |
5.
Syaifana Diana Sebagai Raden Inu Kertapati |
6.
Vera Wati Sebagai Nenek / Mbok Rondo |
Okedeh, langsung saja bagi yang mau menggunakan Naskah Drama Keong Mas silahkan check it out!!
Naskah Drama /DONGENG“Keong Mas”
Tokoh :
1.
Raja Daha Diperankan oleh
Azhar
2.
Dewi Galuh Candra
Kirana Diperankan oleh Angel
3.
Galuh Ajeng ( Ajeng) Diperankan oleh
Jemima
4.
Penyihir Diperankan oleh Shelly
5.
Nenek dari Desa
Dadapan Diperankan oleh
Vera
6.
Raden Inu Kertapati Diperankan oleh
Syaifana
7. Narator
ADEGAN 1
(Pada Zaman
Dahulu Kala, di Istana Kerajaan Daha , hiduplah seorang Raja bernama Raja Daha
bersama dua putrinya yang cantik jelita. Putrinya yang bernama Dewi Galuh
Candra Kirana adalah seorang perempuan yang ramah dan cantik. Dia akan
dinikahkan dengan pangeran dari kerajaan kahuripan, Raden Inu kertapati.)
Raja Daha : “ Putriku, kemarilah!” ( Memanggil kedua putrinya)
Kirana : ( Menghampiri) Ada apa, pa?
Ajeng : ( Datang menyusul di belakang Kirana) Apakah
Papa juga memanggilku?
Raja Daha : Iya, putriku. Ada yang ingin Papa sampaikan pada kalian berdua. Besok,
Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan datang
kemari.
Ajeng : Lalu kenapa? Apa hubungannya sama kami, pa?
Raja Daha : Papa sudah membuat perjanjian dengan Ayahnya, bahwa Papa akan menikahkan salah satu putri Papa
dengan Raden Inu.
Ajeng : ( Berbinar senang) Siapa diantara kami
yang akan dinikahkan dengan Raden Inu, Papa?
Raja Daha : Kami sudah sepakat untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati..
Kirana : ( Tersenyum gembira sambil menghampiri Raja
Daha)
Thank you so much, Papa…Aku sangat bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil….
Thank you so much, Papa…Aku sangat bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil….
Raja Daha : Benarkah putriku? Kalau begitu
memang tidak salah, Papa memilihmu sebagai calon isteri Raden Inu. Ayo, kita persiapkan segala sesuatunya
untuk menyambut kedatangan Raden Inu besok.
(Raja Daha
dan Candra Kirana meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Galuh Ajeng
. Meskipun Candra Kirana dan Ayahnya bahagia dengan pernikahan ini, ternyata
Galuh Ajeng mempunya pendapat yang berbeda. Dia merasa marah dan kecewa.)
Ajeng :
“Aku tidak setuju mengenai pernikahan ini! Kenapa harus Kirana yang dipilih dan bukan aku!? Padahal secara nyata
jelas aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu-satunya yang menjadi isteri
Raden Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa
yang harus kulakukan? ( Berpikir keras sembari mondar-mandir)
“ AHA! Aku punya Ide yang cemerlang!”
“ AHA! Aku punya Ide yang cemerlang!”
ADEGAN 2
(Galuh Ajeng yang membuat sebuah rencana buruk untuk
Kirana segera pergi ke dalam hutan untuk menemui seorang penyihir.)
Ajeng : Permisi!! Apa ada orang di sini!??
Penyihir : Oh, yes! Silahkan masuk gadis cantik,
kemarilah….
Ajeng : Hmm, aku membutuhkan bantuanmu! Tolong bantu
aku!
Penyihir : Kamu ingin aku melakukan apa?
Ajeng : Aku ingin pernikahan Kirana dengan Raden
Inu dibatalkan!!
Penyihir : ( Manggut-manggut) Oh..ya..ya…ya
aku mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin aku melakukan apa untuk Kirana? Mengutuknya?? Kutukan apa yang kamu inginkan? Berupa racun
mematikan atau aku mengutuknya terkena tetanus!!?
Ajeng : Semuanya aku serahkan padamu! Yang jelas aku
ingin Kirana menderita!!
Penyihir : Ok, aku akan mengutuk Candra Kirana sehingga dia tidak dapat menikah
dengan Raden
Inu!!
Ajeng : ( Tersenyum senang) Terimakasih atas
bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir sepertimu! Ini uang sebagai upah
awal untukmu. Nanti kalau kutukanmu berhasil,
aku akan memberikan lebih banyak lagi!!
Penyihir : ( Menerima uang itu) Tentu saja! Sekarang aku akan mempersiapkan
kutukan untuknya…
( Masuk ke dalam)
Ajeng : Akan kutunggu kabar darimu, penyihir!! Sampai jumpa!!(
melambaikan tangan dan berbicara sendiri dengan sinisnya) Hahhaahaha…..Candra
Kirana, saudaraku yang malang!! Sungguh kasihan sekalin dirimu! Hahahaha!!!
ADEGAN 3
(Setelah
meminta bantuan pada penyihir, Galuh Ajeng kembali ke Istana dan ingin bertemu
Raja Daha.)
Ajeng : Papa…papa…papa dimana? Ada yang ingin aku
bicarakan!!
Raja Daha : Ada apa putriku?
Ajeng : Ini tentang Candra Kirana, Papa.” ( Pura-pura
panik)
Raja Daha : Ada apa dengannya?
Ajeng : Dia…dia ternyata selama ini menjalin hubungan
dekat dengan salah satu pengawal
kita, Pa…! Ini, aku menemukan surat cinta yang ditulis oleh Kirana untuk pengawal itu di
kamarnya!
Raja Daha : ( Membaca surat itu dan murka) APA??! Dasar gadis nakal, anak tak
tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta
sama pengawal kurang ajar itu!
Ajeng : Papa, sabar pa…sabar… ( Menenangkan dan
diam-diam dia tersenyum sinis)
Raja Daha : Kirana!! Kirana!!!
Kirana : Ada apa , Pa?
Raja Daha : Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!! ( Melempar surat itu ke muka Kirana)
Berani sekali kamu, yaa…!!
Berani sekali kamu, yaa…!!
Kirana : ( Membaca surat itu dan menggelengkan
kepalanya dengan panik)
Oh, ini fitnah Papa! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong Pa, percaya padaku!
Oh, ini fitnah Papa! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong Pa, percaya padaku!
Raja Daha : Cukup!! Keluar kamu dari istana ini! Keluar!! Kamu dengan pengawal
brengsek itu, keluar!!!
Kirana : ( Menangis) Tapi, Pa…..
Raja Daha : KELUAR!!!
ADEGAN 4
(Candra Kirana
merasa sangat sedih dan dia pun meninggalkan istana. Dia pergi ke pantai dan disana
dia bertemu si Penyihir.)
Penyihir : Hwahahahaha!! Halo, Candra Kirana! Apa kabarmu, Hah? Kelihatannya kamu sangat sedih
hari ini? Hwahahaha…
Kirana : (terkejut melihat si penyihir) Siapa
kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa??
Penyihir : Diam! Aku ke sini untuk mengutukmu menjadi keong!! Saudara macam mana saudaramu itu hingga dia ingin
aku mengutukmu!!? Kamu tahu, dia tidak setuju dengan
pernikahanmu! Hwahahaha!!
Kirana : Apa? Galuh Ajeng mau mengutukku?!
Penyihir : Ya iyalah! Masa ya iya dong?? Dasar perempuan bodoh! Terima ini!! ABROKOKOK!! Hwahahaha!!
Kirana : AAAAA!!!! ( Berubah jadi keong)
Penyihir : Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu siang hari, tapi
bila menjelang
malam, kamu akan kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu dengan Raden
Inu!! Hwahahaha…Byebye!!!
ADEGAN 5
(Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong mas. Dan
terdampar begitu saja di pantai Desa Dadapan. Suatu hari, ada seorang Perempuan
tua sedang mencari ikan di pantai. Dia menemukan keong mas itu, dan membawanya
pulang.)
Nenek : Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan
membawanya pulang!
(Setibanya dipondok, Nenek itu meletakkan keong cantik
yang ia temukan di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat sejenak di kursi)
Nenek : Hufh, sampai jam segini aku belum juga
mendapatkan ikan. Aku harus mencari ikan
lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?
( Pergi keluar untuk mencari ikan)
( Pergi keluar untuk mencari ikan)
Kirana : Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi kan
ada seorang nenek yang membawaku. Kasihan sekali nenek
itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan terlebih
dahulu. Aku akan membelikan makanan untuknya.
(Dengan uang yang dibawanya dari istana, Kirana
membelikan makanan-makanan lezat untuk si Nenek. Makanan itu ditatanya rapi di
atas meja. Ketika hari mulai menjelang malam, dan si Nenek belum juga pulang,
Kirana harus kembali menjadi keong.)
Kirana : AAAAA!!!
(Tidak lama kemudian Nenek pulang ke pondok sambil
marah-marah.)
Nenek : Sialan! Hari ini ikan-ikan pada kemana sih?
Gara-gara dia aku tidak dapat makanan deh!
Mau makan apa hari ini!?
( Terkejut melihat ada makanan di atas meja) Wow, darimana makanan ini datang?? Kelihatannya lezat sekali!! Siapa yang berbaik hati memberikannya untukku ya? Ya,sudahlah…yang penting sekarang aku makan dulu.
( Terkejut melihat ada makanan di atas meja) Wow, darimana makanan ini datang?? Kelihatannya lezat sekali!! Siapa yang berbaik hati memberikannya untukku ya? Ya,sudahlah…yang penting sekarang aku makan dulu.
(Keesokan
harinya, Kirana kembali menyediakan makanan untuk sang Nenek. Tapi dia tidak
tahu kalau hari ini Nenek akan pulang lebih cepat dari biasanya karena
lagi-lagi tidak memperoleh ikan.)
Kirana : Mumpung Nenek belum pulang lebih baik aku segera
menyiapkan makanan untuknya…
( menata makanan di atas meja)
Nenek : ( Pulang dan kaget melihat Kirana) Hah,
siapa gadisitu? ( Bicara sendiri lalu menegur Kirana) Siapa Kamu??
Kirana : ( Menoleh kaget) Aku….aku…aku Candra
Kirana.
Nenek : Apa? Candra Kirana? Yang benar?
Kirana : Iya, aku Candra Kirana putri Raja Daha.
Nenek : Kalau begitu, kenapa kamu bisa ada di sini?
Kirana : Andalah yang membawaku ke sini. Aku adalah keong
mas yang anda temukan kemarin, Nek…
Nenek : Apa? Kamu adalah keong mas itu? Bagaimana bisa?
Kirana : Aku dikutuk, Nek….oleh seorang penyihir. Kutukan
itu atas keinginan saudaraku sendiri
yang cemburu padaku.”
Nenek : ( Merasa iba) Kasihan sekali dirimu,
Nak…Nenek tidak tahu saudara macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya manusia kalau
sudah cemburu,…apapun dia lakukan! Huh, cemburu memang membingungkan, juga dapat membuat orang menderita. Ya,
sudah…sementara kamu boleh tinggal di sini, Nak…”
Kirana : Terimakasih, Nek…
ADEGAN 6
(Sementara pada saat itu di kerajaan Kahuripan, Raden Inu
yang mendengar kabar tentang Candra Kirana merasa tidak percaya mendengarnya.
Dan dia mencoba mencari kebenarannya untuk membela Candra Kirana.)
Raden Inu : Tidak mungkin Candra Kirana melakukan semua ini! Pasti ada seseorang yang
menfitnahnya!! Aku harus mencari tahu siapa orang
itu! ( Keluar dari Istana)
(Di tengah perjalanan Raden Inu bertemu dengan
penyihir.)
Penyihir : ( Mengipas-ngipaskan amplop berisi uang) Hwahahaha…gue dapat uang banyak hari ini!! Untung saja
gue berhasil menuruti permintaan Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana dan
membuatnya batal menikah dengan Raden Inu! Dan kasihan
sekali pengawal yang ikut difitnah oleh Galuh Ajeng itu, dia harus rela diusir dari istana
karena dituduh bercinta dengan Candra Kirana! Hwahahahaha…
Raden Inu : Apa? Apa kamu bilang? Benarkah yang kamu bilang itu?
Penyihir : Yeee…lo siapa ikut-ikut campur?
Raden Inu : Aku Raden Inu yang kamu maksud tadi. Jadi sebenarnya ini semua ulah Galuh
Ajeng? ( Marah)
Penyihir : Wadduh, mampus gue!! Dia sudah dengar semuanya!!
Raden Inu : “Ayo! Kamu sekarang ikut aku!!”
ADEGAN 7
(Raden Inu yang telah memperoleh kebenaran cerita segera
datang ke Istana Daha.)
Raden Inu : Tuanku, sebenarnya apa yang terjadi pada Candra Kirana? Kenapa anda mengusirnya?
Raja Daha : Saya yakin kamu tidak akan mempercayai berita ini. Dia sudah
menghianatimu!
Raden Inu : Tidak! Itu tidak benar, tuanku! Candra Kirana sudah difitnah oleh Galuh
Ajeng!
Raja Daha : kenapa kamu bicara gitu? Kamu tahu darimana?
Raden Inu : ( Membawa penyihir kehadapan Raja Daha) Ini! Ini adalah penyihir yang dibayar oleh Galuh Ajeng untuk
mengutuk Candra Kirana. Dan dari penyihir inilah saya tahu bahwa Galuh Ajeng
juga yang menfitnah Candra Kirana! Heh, ayo ngaku…. ( Mendesak si penyihir)
Penyihir
:
Iya, itu benar tuanku…
Raja Daha : ( Murka dan berteriak) GALUH
AJENG!!!!
Ajeng
: Iya, Papa.Ada apa, kok sampai teriak-teriak
gitu? Ajeng kan belum budek.
( Masuk ruangan dan kaget melihat si penyihir) Loh, kamu?
( Masuk ruangan dan kaget melihat si penyihir) Loh, kamu?
Raja Daha : Kenapa kaget? Dia temanmu kan?
Sekarang Papa sudah tahu semuanya! Kamu sudah
menfitnah saudaramu sendiri! Sekarang, kamu pergi dari Istanaku! Pergi!
( Menunjuk Penyihir) Kecuali kamu!! Kamu boleh tinggal di Istana ini!
( Menunjuk Penyihir) Kecuali kamu!! Kamu boleh tinggal di Istana ini!
Penyihir
: Yang benar, tuanku? (
Gembira)
Raja Daha : Iya! Tapi tinggal di penjara
Istanaku! Selamanya!
Ajeng : (Bersimpuh
di kaki Raja Daha) Pa, maafkan Ajeng Pa…Ajeng ngaku salah. Jangan usir Ajeng…..”
Raja Daha : Lenyaplah dari sini! Jangan pernah
tunjukkan wajahmu itu di wilayah kerajaanku!! Raden
Inu, tolong bawa mereka berdua!!
Raden Inu : “ Baiklah, tuanku.”
ADEGAN 8
(Setelah itu
Raden Inu mengembara mencari Candra Kirana. Hingga akhirnya dia tiba di suatu
Desa dan dia menemukan sebuah pondok.)
Raden Inu : Ah,…di sana ada pondok! Mungkin aku
bisa numpang istirahat di sana untuk sementara
waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah berjalan
sejauh ini.
( Menghampiri pondok itu) Permisi!!...
Kirana : Iya, sebentar… ( membuka pintu)
Raden Inu : Loh, kamu….Candra Kirana?
Kirana
: Raden Inu? Kenapa bisa ada di
sini?
Raden Inu : Itu tidak penting. Yang jelas aku gembira
karena sudah menemukanmu. Berhari- hari
aku mencarimu. Ayo, pulang…Kebenaran sudah terungkap. Ayahmu sudah menunggu,
dia tidak sabar ingin bertemu denganmu.
Kirana
: Terimakasih banyak, karena
kamu sudah menyelamatkanku.
Nenek
: Siapa, Kirana?
Kirana
: Oh, Nenek…kenalkan ini adalah
Raden Inu yang Kirana ceritakan waktu itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang
nek. Tapi, Kirana tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.
Nenek
: Tidak apa-apa, Kirana. Kamu
pulanglah, pasti kamu merindukan keluargamu.
Raden Inu : Begini saja, Nenek akan kita bawa ke
Istana dan hidup bersama kita bila kita nanti menikah.
Nenek, ayo kita pergi ke Kerajaan Daha.
(Akhirnya Mereka bertiga kembali ke Istana kerajaan
Daha. Dan tidak lama kemudian, Raden Inu dan Candra Kirana menikah dan hidup
bahagia untuk selamanya.)
^_TAMAT_^
Maaf kalo acak-acakan :) Karena udah diedit berkali2 ga bisa rapih2 juga di Blognya -__-
Kalo mau baca versi rapih nyaa buka link di bawah ini yaa :
https://drive.google.com/open?id=0B2IT85CY9oDOUmxnQ0xFbEZ1Z00
Selanjutnya aku akan berbagi foto-foto saat penampilan drama kitaaa :')
5 Pemain Pas Mau Goyang Dumang |
Dialog 2 Pemain Antagonis |
Dialog Ajeng dan Kirana |
Dialog Raja Daha dan Galuh Ajeng |
Galuh Kirana dan Penyihir Jahat |
Raden Inu lagi menunggu kepastian wkwk :D |
Mbok Rondo dan Galuh Kirana |
Mbok Rondo kok kayak orang sakit yakk -_- """ |
Para Penonton |
Para Penonton (2) |
After selesai tampil, foto-foto buat kenangan :') |
aksesnya buka dong mas
ReplyDeletebuka dong mas
ReplyDelete