Friday, March 2, 2018

Review : Pameran Batik Karaton Yogyakarta Dan Puro Pakualaman 2018 Dalam Rangka Memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat Ke-271 #idks2018

Brosur Promosi di Twitter

Pameran Batik Karaton Yogyakarta dan Puro Pakualaman


Waktu Terselenggara : 26 Februari – 4 Maret 2018
Jam Terselenggara : 08.30 – 16.00 WIB
Tiket Masuk : Rp.20.000
Lokasi : Dome Area, Gedung Oval Lantai 1, Taman Pintar Yogyakarta
Alamat Taman Pintar : Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Gondomanan, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
Website : Tamanpintar.co.id



Hello Blogger Aku Kembali !!!


Diriku di Pameran Batik Taman Pintar Yogyakarta :D


Disini aku akan mengulas seputar Pameran Batik yang baru saja aku kunjungi dan seperti yang sudah tertera di atas bahwasannya Event Batik Festival milik Karaton Yogyakarta dan Puro Pakualaman diselenggarakan selama 7 hari (1 minggu) yaitu dari tanggal 26 februari sampai 4 maret 2018 di Gedung Oval Lantai 1 Taman Pintar Yogyakarta. Event tersebut bisa diakses dari mulai dibukanya Taman Pintar Yogyakarta hingga pukul 16.00 WIB dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp.20.000.
Struk Masuk ke Taman Pintar hehe...


Saat pertama masuk ke Gedung Oval Taman Pintar, kita disuguhi oleh Purbakala Corner (ada replika manusia purba,dinosaurus,dll).
Source @Google Jogyes.com

Setelah melewati corner purbakala, kita langsung masuk ke lokasi yang dituju yaitu tempat berlangsungnya pameran batik.

Saat memasuki lokasi pameran, kita langsung disuguhkan oleh ±25 Batik eklusive milik Karaton Yogyakarta dam Puro Pakualaman yang setiap motif batik yang dipamerkan memiliki filosofi tersendiri. Termasuk dua diantaranya yaitu yang pertama ‘Dodot’ Royal Wedding milik Karaton Yogyakarta yang digunakan oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendara. GKR Bendara sendiri merupakan putri bungsu dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dan yang kedua  ‘Dodot’ milik Puro Pakualaman.

Dan di bawah ini salah satu ‘Dodot’ Batik Renyep Garudha Retna yang dipamerkan yaitu milik Puro Pakualaman.



Batik Renyep Garudha Retna merupakan simbol yang maknanya mengandung pesan bahwa di dalam hidup ini keperkasaan tetap harus didampingi dengan sifat-sifat keindahan dan kelembutan. Dan menurut pendapat saya, Batik Renyep Garudha Retna di atas sangatlah Bagus. Perpaduan warna hitam, emas, dan hijau benar-benar sesuai dengan Filosofi dari Batik tersebut yang mana terlihat gagah perkasa tapi tetap indah dan ada unsur kelembutan.


Kemudian, di bawah ini beberapa contoh lain batik yang dipamerkan :
  • Batik Asthabrata Jangkep

Batik Ashbrata Jangkep ini berlatar parang, kawung, serta ceplok yang memuat gambar sepasang naga yang berhadapan dan mengapit dupa. Dalam satu kain batik Ashbrata Jangkep, memuat delapan dewa beserta watak dan tugasnya. Seperti karakter raja pemimpin yang diidealkan adalah bijak bestari (Indra), Adil dan tegas dalam penegakan hukum (Yama), Cermat dalam urusan keuangan (Surya), Memiliki pesona serta kepribadian yang memikat (Candra), berkepribadian kuat dan tidak mudah terhasut (Bayu), Asketis dan petapa (Wisnu), Berani dan mahir bersiasat (Brama), serta Bersahaja dan mampu mengayomi (Baruna).

  • Batik Indra Widagda

Berasal dari kata Indra (Bathara Indra) dan Widagda (Pandai). Bathara Indra merupakan teladan yang tiada henti mencurahkan ilmu pengetahuan. Seorang pemimpin yang baik harus memperhatikan kemajuan pengetahuan masyarakat disekitarnya. Dan harus pandai melihat potensi masyarakatnya dan mampu untuk mengembangkannya sehingga bermanfaat untuk sesama. Serta harus bewawasan luas sehingga dapat dijadikan tempat untuk bertanya.

  •  Batik Brama Sembada

Berasal dari kata Brama (Bathara Brama) dan Sembada (Kuat, teguh, sentosa, dan berwibawa). Merupakan simbol dari Bathara Brama yang tangguh serta gagah berani. Seorang pemimpin haruslah memiliki keberanian. Juga mampu melindungi masyarakat dan kekuasaannya, serta mampu menggerakkan massa untuk menghalau lawan.


Selain itu, di pameran ini juga koleksi batiknya ditampilkan dalam bentuk Digital seperti di bawah ini :

Digitalisasi


Well, event ini menurut saya pribadi sangatlah bermanfaat untuk setiap orang terutama bagi para pecinta batik ataupun penikmat seni. Karena dengan adanya pameran ini dapat menjadikan masyarakat Indonesia lebih mencintai batik, menambah ilmu dan mengetahui falsafah dari berbagai motif batik. Namun, karena lokasinya yang berada di dalam Taman Pintar sehingga banyak orang-orang yang tidak mengetahuinya walaupun promosi yang dilakukan terutama di sosial media seperti instagram dan twitter sudah cukup baik dilakukan. Seandainya bisa dilakukan lebih terbuka, mungkin bisa lebih bermanfaat dan bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta baik domestik maupun internasional. Tapi berhubung Batik yang dipamerkan bukan Batik biasa sehingga menurut saya fine fine saja hehehe.
Dan buat kalian yang penasaran gimana sih spesialnya batik batik milik Kraton dan Puro Pakualaman Yogyakata bisa langsung mengunjunginya dikarenakan waktunya yang sangat terbatas.
Dan apabila kelewatan bisa menunggu suatu saat diadakan lagi atau cek langsung video dokumentasi yang aku buat di bawah ini...



 Oke blogger, sekian ulasan saya mengenai Pameran Batik Karaton Yogyakarta Dan Puro Pakualaman Dalam Rangka Memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat Ke-271 di Taman Pintar Yogyakarta. Semoga bermanfaat bagi kalian semua, mohon maaf apabila koleksi fotonya hanya sedikit dan mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan. Thank You...

#IDKS2018 #Librarian #Perpustakaan #Azharharisnasution