Saturday, March 25, 2017

Konsep & Pembahasan Seputar Iman, Kufur, Nifaq, dan Syirik Yang Perlu Umat Muslim Ketahui



A.    Iman
Secara bahasa iman berasal dari bahasa arab amuna yang asalnya dari kata al-amnu yang kemudian menurunkan kata al-amanah dan al-iman. Di dalam kamus ta’rifat dikatakan bahwa iman berarti membenarkan dalam hati, meyakini dalam hati, dan mengucapkan atau mengikrarkannya dengan lisan. Menurut Ibnu Chajar al-Asqalaniy dalam kitab “Fatch al Bariy bi Syarchi Shachih al-Buchariy” menyatakan iman secara bahasa adalah membenarkan (tashdiq), sedangkan secara syar’iy adalah membenarkan rasul dengan segala apa yang datang dari Tuhannya.

Persoalan iman menjadi perbedaan pendapat dikalangan kelompok aliran atau golongan dalam islam yaitu sebagai berikut :
·         Golongan salaf berpendapat bahwa iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan menjalankan rukun-rukunnya. Mereka berpendapat bahwa merealisasikan iman dalam bentuk perbuatan merupakan syarat bagi sempurnanya iman.
·         Golongan murji’ah berpendapat bahwa iman itu cukup meyakini dan mengucapkan dalam lisan saja.
·         Golongan karomiyyah berpendapat bahwa iman cukup dengan mengucapkan secara lisan.
·         Golongan mu’tazilah berpendapat bahwa iman adalah melakukan dengan perbuatan, mengikrarkan dengan lisan, dan meyakini dalam hati.

Perbedaan antara golongan salaf dengan mu’tazilah berada pada persoalan bahwa jika golongan salaf berpendapat bahwa merealisasikan iman dalam perbuatan dianggap sebagai penyempurna iman maka golongan mu’tazilah berpendapat bahwa hal itu dianggap sebagai syarat sahnya iman.

Asal kata iman adalah yakin, dan yakin adalah dasar bagi iman, maka orang bisa yakin dan beriman apabila ia bisa mengetahui dan memahami apa yang diyakini dan di imaninya.

  
Para ulama ada yang membagi iman menjadi 5 macam yaitu :
·         Al-iman al-mathbu yaitu imannya para malaikat
·         Al-iman al-ma’shun yaitu imannya para nabi
·         Al-iman al-maqbul yaitu imannya para orang mukmin
·         Al-iman al-mauquf yaitu imannya orang-orang yang berbuat bid’ah
·         Al-iman al-mardud yaitu imannya orang-orang munafiq.

B.     Kufur
Secara bahasa kufur berarti tertutup (al-taghthiyab), terhalang (al-juchud), sehingga orang-orang yang kafir disebut al-jachidun. Menurut istilah kufur adalah orang-orang yang tidak bisa mengetahui dan memahami Allah dan segala yang datang dari Allah, sehingga tidak bisa percaya kepada-Nya, dan cenderung melakukan maksiat kepada Allah.

Sebagian ulama membagi kategori kufur menjadi empat macam yaitu:
·         Kufru al-inkar yaitu orang yang tertutup hati dan lisannya sehingga tidak dapat mengetahui dan memahami tauhid.
·         Kufur al-juchud yaitu orang yang hatinya mengetahui dan memahami (Allah), tetapi tidak mau mengikrarkannya dengan lisannya seperti kafirnya iblis dan umayyah bin abi shilat.
·         Kufur al-mu’anidah yaitu orang yang mengetahui Allah dengan hatinya dan mau menyatakan dengan lisannya, tetapi ia tidak mau mengakui agama Allah karena rasa dengki dan menentang terhadap agama Allah, seperti kafirnya Abu jahal
·         Kufur al-nifaq yaitu orang yang menyatakan iman dengan lisannya tetapi hatinya kafir dan tidak percaya.

Selain itu, ada juga yang membagi kufur menjadi dua, yaitu:
1.   Kufur akbar (kufur besar)
Kufur akbar dapat mengeluarkan pelaku dari agama Islam. Kufur akbar dibagi menjadi lima yaitu:
a.       Kufrut takdziib (kafir karena mendustakan)
b.      Kufrul libaa’ wal Istikbaar ma’at tashdiq (kafir karena menolak dan sombong, tapi disertai dengan pembenaran).
c.       Kufrusy syakk (kafir karena ragu)
d.      Kufrul I’radh (kafir karena berpaling)
e.       Kufrun nifaq (kafir karena nifaq)
2.   Kufur ashghar (kufur kecil)
Kufur kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. Kufur ini bersifat amali (amalan). Yaitu, dosa-dosa yang disebutkan dalam Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai sebuah kekufuran tapi tidak sampai pada kufur akbar, seperti kufur nikmat.

C.    Nifaq
Menurut bahasa, munafiq (al-nifaq) adalah berbeda antara apa yang ada di batin dengan apa yang ada diluarnya (mukhalafatu al-zhahir li al-bathin). Sedangkan menurut istilah, nifaq adalah orang yang mengaku dirinya percaya didalam hati, tetapi sebenarnya hatinya tidak percaya atau kafir.

Ciri-ciri orang munafik yaitu :
Di dalam Al-Qur’an
Di dalam Hadits
·         Suka menyuruh orang berbuat ingkar
·         Suka berkata dusta
·         Suka melarang orang berbuat ma’ruf
·         Suka mengingkari janji
·         Tidak suka bersedekah
·         Suka berkhianat
·         Cenderung lupa kepada Allah



Nifaq terbagi menjadi dua macam, yaitu nifaq akidah dan nifaq amaliyah. Jika seseorang itu hanya beriman pada lahirnya saja dengan sekadar mengucap dua kalimat syahadah sedangkan hatinya tetap mengingkari ucapannya itu, maka yang demikian itu disebut nifaq akidah. Nifaq jenis ini ada empat macam:
a.         Mendustakan Rasul atau mendustakan sebagian ajaran yang beliau bawa.
b.         Membenci Rasul atau membenci sebagian ajaran yang beliau bawa.
c.         Senang jika melihat agama Islam kemunduran.
d.        Tidak senang melihat Islam menang
Adapun Nifaq amaliyah yaitu melakukan suatu amalan orang-orang munafik dengan masih menyisakan iman didalam hati. Nifaq amaliyah termasuk dalam golongan maksiat yang tidak membuat orang mukmin menjadi kafir. Nifaq jenis ini tidak sampai menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Hanya saja ia dapat menghantarnya pada hal tersebut. Semakin banyak ia mengerjakan amalan (nifaq) ini, itu akan menyebabkannya menjadi seorang munafik tulen.

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW. bersabda :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ اِذَاحَدَثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَحْلَفَ وَاِذَااؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda munafiq itu ada tiga: jika bercakap, dia berdusta; jika berjanji, dia menyalahi dan jika dipercayai orang, dia berkhianat.”

D.    Syirik
Secara bahasa, syirik (al-syirk) berarti mencampuradukan antara dua hal (mukhalathah baina al-syarikain). Menyekutukan Allah (asyraka billah) berarti menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sekutu bagi kekuasaan Allah.
Syirik adalah meyakini adanya banyak Tuhan (ta’adud al-alihah).

Pembagian syirik berdasarkan sejarah kecenderungan kelompok masyarakat dalam beragama yaitu :
·         Syirku al-istiqlal yaitu syirik kaum Tsanawiy yang menetapkan dan mengakui adanya dua tuhan yang saling terpisah yaitu Tuhan yang menguasai kebaikan dan Tuhan yang menguasai keburukan.
·         Syirku al-tab’idl yaitu syiriknya orang-orang nasrani yang menganggap Isa sebagai anak Allah untuk mendekati diri kepada Allah.
·         Syirku al-taqrib yaitu beribadah kepada selain Allah untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana dilakukan orang-orang jahiliyah pada masa awal.
·         Syirku al-taqlid yaitu beribadah kepada selain Allah karena ikut-ikutan terhadap orang lain, sebagaimana syiriknya orang-orang jahiliyah pada masa akhir.
·         Syirku al-asbab yaitu syiriknya para filosof yang menganggap bahwa kekuatan alam semesta ini adalah wajib wujud (wajibul wujud) dan tidak boleh tidak ada (‘adam).
·         Syirku al-aghradl yaitu berbuat dan bertujuan kepada selain Allah.
Abu Bakar Aceh membagi syirik menjadi tiga yaitu :
·         Syirk akbar yaitu syirik yang tidak akan pernah diampun oleh Tuhan
·       Syirk sighar yaitu semua amalan dan perbuatan yang dilakukan karena sesuatu maksud bukan semata karena Allah
·      Syirk khafi yaitu syirik yang hampir tidak kelihatan dan terasa oleh manusia karena halusnya dan tidak terasa.




Daftar Pustaka
Al Fauzan, Shalih bin Fauzan. 2013. Kitab Tauhid. Jakarta: Ummul Qura.
Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Ilmu Tauhid. Jakarta: Bulan Bintang.
Musthofa, dkk. 2005. Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.

Repost? Copas? Cantumkan Sumber! Terimakasih :)

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa vote Blog ini yaa guys :) Thankyou